Label

4 STEP FOR YOUR BISNIS A SEARCH ENGINE OPTIMIZATION GUIDE ANALYSIS AND VIRUS DEFRAUDING ANTI VIRUS FROM INDONESIA ANTI VIRUS PCMAV FROM INDONESIA Apa HTTP dan HTTPS Apa Move Service Domain Aplikasi Excel Aplikasi Real Market Indonesia suatu Aplikasi berbasis Iphone dan Smatphone Arti Rekursi dan Proses Rekursi Artister Error upload template to blog Asian Konsultansi Online: Cara Menulis Arab pada Allah dan Rasul Bahasa Pemrograman C++ Bahasa Perintah pada Expert Advisor Mql4 BECOME A WEB MASTER Belajar Excel Belajar membuat EA atau Robot Forex Bing Yahoo dan Google Analytics Buku Wajib Bagi Trader Mahir Menganalisa Pergerakan Harga & Membuat EA Cara masang tombol Share Media Sosial Fb Twitter G+ dan lainnya Cara Memasang Aneka WIDGET di Website Cara memasang penangkal atau menyalurkan Petir Cara membuat Aplikasi berita terupdate dengan Visual Basic Cara Membuat Aplikasi Mobile dengan QT Cara membuat Aplikasi Mobile Iphone & Android Cara membuat Backup Image recovery OS Windows XP dan Windows 7 Cara Membuat Boot Flash Disk untuk penginstallan Awal Windows Cara Membuat Konten E-learning dengan Microsoft Cara membuat SITEMAP dan Apa itu SITEMAP Cara membuat Teks bergerak keatas dan kesamping Cara memindahkan domain blogspot ke domain yang lain Cara Mendapatkan ribuan backlinks gratis Cara mengetahui CNAME Domain pada Blog yang Hilang Cara mengetahui Gambar mempunyai hak cipta Cara mengetahui Kode Rahasia Domain (security Code) Cara menggunakan DDE SERVER di MT4 dan Excel Cara mengirim bertype Exe via gmail Cara Menguji Website bisa diakses di OS Mobile (HP) Cara Menyelamatkan data pada flashdisk dan Harddisk yang error Cara Mudah Belajar Cool Edit Pro Cara Mudah Membuat Widget Web Sendiri Code Warna warna HTML Dengan Aplikasi Whaff Ribuan Dollar diraih Download AVG Anti-Virus Free Edition Download Avira Free Antivirus Download Satu Aplikasi Chatting untuk android lengkap Download Template Blog yang keren ELEMEN DASAR C++ Excel Dasar Excel Mahir Excel Menengah Excel Terapan Excel VBA Forum Tanya Jawab Game Google Talk & Yahoo Messenger Hacking Mandiri Internet Banking How to do business online for beginner? IKUTI BEDAH BUKU "MAHIR MENGANALISA PERGERAKAN HARGA & MEMBUAT EA" Informasi-Programmer-Petualang-kuliner: Bahasa Pemograman C++ Buy dan sell Informasi-Programmer-Petualang-kuliner: Cara Memasukan Indikator MT4 Informasi-Programmer-Petualang-kuliner: Download Aplikasi Android SDK Informasi-Programmer-Petualang-kuliner: Download Aplikasi Connectify Hotspot Informasi-Programmer-Petualang-kuliner: Download RealVNC Remote Control Install Flash Player konten agar tidak di copy paste Logika EA Martil Perkalian bebas dan pemindahan Take Profit Mahir Menganalisa dan Membuat EA Mahir Menganalisa pergerakan harga dan Membuat EA Mandriva InstantOn Membuat Aplikasi Biodata Visi dan Misi Calon pemimpin Membuat EA atau Robot Trading secara Online Mendapatkan Dollar dengan Aplikasi Whaff MENGAPA MEMILIH BAHASA PEMOGRAMAN C + + Mengenai Teknologi Java Mengenal Visual Basic 6.0 Menjaring Password dengan Firefox Sniffer Menjaring Password KlikBCA dengan XSS OPERATOR DAN STATEMENT Optimalkan Seo dengan Search Engine google Panduan Dasar Microsoft WebMatrix Pelajaran Syntaq PHP mysql_info() & mysql_num_filed() Pelajaran Syntaq SQL Create Database & Table Pelajaran Syntax HTML <blockquote> & <bdo> Pelajaran Syntax HTML address area dan base Pelajaran Syntax HTML Button & Caption Pelajaran Syntax HTML del dir dan div Pelajaran Syntax HTML fieldset font form & frame Pelajaran Syntax HTML h1 head meta & menu Pelajaran Syntax HTML Kedua Pelajaran Syntax HTML noframes noscript & option Pelajaran Syntax HTML Script Select Strike & Span Pelajaran Syntax PHP asin() & acos() Pelajaran syntax PHP bindec() & decbin() Pelajaran Syntax PHP Do While & For Loop Pelajaran Syntax PHP executable readable & writable Pelajaran Syntax PHP fgets fgetc & file_exits Pelajaran Syntax PHP Fstat Fread COpy & Unlink Pelajaran Syntax PHP ftp_connect() & ftp_close() Pelajaran Syntax PHP ftp_delete() & ftp_exec() Pelajaran Syntax PHP ftp_quit() & ftp_rename() Pelajaran Syntax PHP getdate idate & strtotime Pelajaran Syntax PHP money_format() & number_format() Pelajaran Syntax PHP mysql_connect & Mysql_close() Pelajaran Syntax PHP mysql_fetch_lengths() & object() Pelajaran Syntax PHP mysql_result() & mysql_select_db() Pelajaran Syntax PHP rand() Pow() & echo() Pelajaran Syntax PHP Readfile Setcookie Unset & Mail Pelajaran Syntax PHP round() fmod() & exp() Pelajaran Syntax PHP set_exception_handler & Error_log Pelajaran Syntax PHP Struktur Dasar Pelajaran Syntax PHP trim() chop() atau rtrim() Pelajaran Syntax SQL dateDiff() & Date_Format() Pelajaran Syntax SQL Order By Like & Between Pelajaran Syntax SQL union & Alter Table Pelajaran Syntax SQL Update Delete & Left Join Pelajaran Syntax Visual basic MsgBox Pelajaran Visual Basic MsgBox & if then else Pelajaran Visual Basic Select Case & Len() Pelajaran Visual Basic Space$() & Replace() Pelajaran Visual Basic TimeSerial() & InputBox() Pelajaran Visual Basic WeekDay() & WeekDayName() Pengenalan Bahasa Pemograman JAVA Perjalanan Syntax HTML Table Textarea & Tittle RECEIVE BUSINESS SERVICES HACKING Rumus Excel STATEMENT CONTROL C++ Syntax HTML (Hypetext Markup Language Teknik Social Engineering Tentang Internet Information Services (IIS) The Ultimate Business Model for Newbies Variable dan Operator di Visual basic Video Cara Membuat Blog buat Adik-Adik Video Mahir menganalisa pergerakan harga dan membuat EA World of online business

Teknik Social Engineering


Seluk Beluk Teknik Social Engineering
Prof. Richardus Eko Indrajit

Ada  prinsip  dalam dunia keamanan jaringan  yang  berbunyi  “kekuatan sebuah rantai tergantung dari atau terletak pada sambungan yang terlemah” atau dalam bahasa asingnya “the strength of a chain depends on the weakest link”. Apa atau siapakah “the weakest link” atau “komponen terlemah” dalam sebuah sistem jaringan komputer? Ternyata jawabannya adalah: manusia. Walaupun sebuah sistem telah dilindungi dengan piranti keras dan piranti lunak canggih penangkal serangan seperti firewalls, anti virus, I D S/IPS, dan lain sebagainya
– tetapi jika manusia yang mengoperasikannya lalai, maka keseluruhan peralatan itu tidaklah ada artinya. Para kriminal dunia maya paham betul akan hal ini sehingga kemudian mereka mulai menggunakan suatu kiat tertentu yang dinamakan sebagai “social engineering” untuk mendapatkan informasi penting dan krusial yang disimpan secara rahasia oleh manusia.

Kelemahan Manusia
Menurut definisi, “social engineering” adalah suatu teknik ‘pencurian’ atau pengambilan data atau informasi penting/krusial/rahasia dari seseorang dengan cara menggunakan pendekatan manusiawi melalui mekanisme interaksi sosial. Atau dengan kata lain social engineering adalah suatu teknik memperoleh data/informasi rahasia dengan cara mengeksploitasi kelemahan manusia. Contohnya kelemahan manusia yang dimaksud misalnya:
  • Rasa Takut – jika seorang pegawai atau karyawan dimintai data atau informasi dari atasannya, polisi, atau penegak hukum yang lain, biasanya yang bersangkutan akan langsung memberikan tanpa merasa sungkan;
  • Rasa Percaya – jika seorang individu dimintai data atau informasi dari teman baik, rekan sejawat, sanak saudara, atau sekretaris, biasanya yang bersangkutan akan langsung memberikannya tanpa harus merasa curiga; dan
  • Rasa Ingin Menolong – jika seseorang dimintai data atau informasi dari orang yang sedang tertimpa musibah, dalam kesedihan yang mendalam, menjadi korban bencana, atau berada dalam duka, biasanya yang bersangkutan akan langsung memberikan data atau informasi yang diinginkan tanpa bertanya lebih dahulu.
Tipe Social Engineering
Pada dasarnya teknik social engineering dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: berbasis interaksi sosial dan berbasis interaksi komputer. Berikut adalah sejumlah teknik social engineering yang biasa dipergunakan oleh kriminal, musuh, penjahat, penipu, atau mereka yang memiliki intensi tidak baik. Dalam skenario ini yang menjadi sasaran penipuan adalah individu yang bekerja di divisi teknologi informasi perusahaan. Modus operandinya sama, yaitu melalui medium telepon.

Skenario 1 (Kedok sebagai User Penting)
Seorang penipu menelpon help desk bagian divisi teknologi informasi dan mengatakan hal sebagai berikut “Halo, di sini pak Abraham, Direktur Keuangan. Saya mau log in tapi lupa

password saya. Boleh tolong beritahu sekarang agar saya dapat segera bekerja?”. Karena takut – dan merasa sedikit tersanjung karena untuk pertama kalinya dapat berbicara dan mendengar suara Direktur Keuangan perusahaannya – yang bersangkutan langsung memberikan password yang dimaksud tanpa rasa curiga sedikitpun. Si penipu bisa tahu nama Direktur Keuangannya adalah Abraham karena melihat dari situs perusahaan.

Skenario 2 (Kedok sebagai User yang Sah)
Dengan mengaku sebagai rekan kerja dari departemen yang  berbeda, seorang  wanita menelepon staf junior teknologi informasi sambil berkata “Halo, ini Iwan ya? Wan, ini Septi dari Divisi Marketing, dulu kita satu grup waktu outing kantor di Cisarua. Bisa tolong bantu reset password-ku tidak? Dirubah saja menjadi tanggal lahirku. Aku takut ada orang yang tahu passwordku, sementara saat ini aku di luar kantor dan tidak bisa merubahnya. Bisa bantu ya?”. Sang junior yang tahu persis setahun yang lalu merasa berjumpa Septi dalam acara kantor langsung melakukan yang diminta rekan sekerjanya tersebut tanpa melakukan cek dan ricek. Sementara kriminal yang mengaku sebagai Septi mengetahui nama-nama terkait dari majalah dinding “Aktivitas” yang dipajang di lobby perusahaan – dan nomor telepon Iwan diketahuinya dari Satpam dan/atau receptionist.
Skenario 3 (Kedok sebagai Mitra Vendor)
Dalam hal ini penjahat yang mengaku sebagai mitra vendor menelepon bagian operasional teknologi informasi dengan mengajak berbicara hal-hal yang bersifat teknis sebagai berikut: “Pak Aryo, saya Ronald dari PT Teknik Alih Daya Abadi, yang membantu outsource file CRM perusahaan Bapak. Hari ini kami ingin Bapak mencoba modul baru kami secara cuma- cuma. Boleh saya tahu username dan password Bapak agar dapat saya bantu instalasi dari tempat saya? Nanti kalau sudah terinstal, Bapak dapat mencoba fitur-fitur dan fasilitas canggih dari program CRM versi terbaru.” Merasa mendapatkan kesempatan, kepercayaan, dan penghargaan, yang bersangkutan langsung memberikan username dan passwordnya kepada si penjahat tanpa merasa curiga sedikitpun. Sekali lagi sang penjahat bisa tahu nama- nama yang bersangkutan melalui berita-berita di koran dan majalah mengenai produk/jasa PT Teknik Alih Daya Abadi dan nama-nama klien utamanya.

Skenario 4 (Kedok sebagai Konsultan Audit)
Kali ini seorang penipu menelpon Manajer Teknologi Informasi dengan menggunakan pendekatan sebagai berikut: “Selamat pagi Pak Basuki, nama saya Roni Setiadi, auditor teknologi informasi eksternal yang ditunjuk perusahaan untuk melakukan validasi prosedur. Sebagai seorang Manajer Teknologi Informasi, boleh saya tahu bagaimana cara Bapak melindungi website perusahaan agar tidak terkena serangan defacement dari hacker?”. Merasa tertantang kompetensinya, dengan panjang lebar yang bersangkutan cerita mengenai struktur keamanan website yang diimplementasikan perusahaannya. Tentu saja sang kriminal tertawa dan sangat senang sekali mendengarkan bocoran kelemahan ini, sehingga mempermudah yang bersangkutan dalam melakukan serangan.

Skenario 5 (Kedok sebagai Penegak Hukum)
Contoh terakhir ini adalah peristiwa klasik yang sering terjadi dan dipergunakan sebagai pendekatan penjahat kepada calon korbannya: “Selamat sore Pak, kami dari Kepolisian yang bekerjasama dengan Tim Insiden Keamanan Internet Nasional. Hasil monitoring kami memperlihatkan sedang ada serangan menuju server anda dari luar negeri. Kami bermaksud untuk melindunginya. Bisa tolong diberikan perincian kepada kami mengenai topologi dan spesifikasi jaringan anda secara detail?”. Tentu saja yang bersangkutan biasanya langsung memberikan informasi penting tersebut karena merasa takut untuk menanyakan keabsahan atau keaslian identitas penelpon.

Sementara itu untuk jenis kedua, yaitu menggunakan komputer atau piranti elektronik/digital lain sebagai alat bantu, cukup banyak modus operandi yang sering dipergunakan seperti:

Skenario 1 (Teknik Phishing – melalui Email)
Strategi ini adalah yang paling banyak dilakukan di negara berkembang seperti Indonesia. Biasanya si penjahat menyamar sebagai pegawai atau karyawan sah yang merepresentasikan bank. Email yang dimaksud berbunyi misalnya sebagai berikut:

“Pelanggan Yth. Sehubungan sedang dilakukannya upgrade sistem teknologi informasi di bank ini, maka agar anda tetap mendapatkan pelayanan perbankan yang prima, mohon disampaikan kepada kami nomor rekening, username, dan password anda untuk kami perbaharui. Agar aman, lakukanlah dengan cara me-reply electronic mail ini. Terima kasih atas perhatian dan koordinasi anda sebagai pelanggan setia kami.

Wassalam,

Manajer Teknologi Informasi”

Bagaimana caranya si penjahat tahu alamat email yang bersangkutan? Banyak cara yang dapat diambil, seperti: melakukan searching di internet, mendapatkan keterangan dari kartu nama, melihatnya dari anggota mailing list, dan lain sebagainya.

Skenario 2 (Teknik Phishing – melalui S M S)
Pengguna telepon genggam di Indonesia naik secara pesat. Sudah lebih dari 100 juta nomor terjual pada akhir tahun 2008. Pelaku kriminal kerap memanfaatkan fitur-fitur yang ada pada telepon genggam atau sejenisnya untuk melakukan social engineering seperti yang terlihat pada contoh S M S berikut ini:

“Selamat. Anda baru saja memenangkan hadiah sebesar Rp 25,000,000 dari Bank X yang bekerjasama dengan provider telekomunikasi Y. Agar kami dapat segera mentransfer uang tunai kemenangan ke rekening bank anda, mohon diinformasikan user name dan passoword internet bank anda kepada kami. Sekali lagi kami atas nama Manajemen Bank X mengucapkan selamat atas kemenangan anda…”

Skenario 3 (Teknik Phishing – melalui Pop Up Windows)
Ketika seseorang sedang berselancar di internet, tiba-tiba muncul sebuah “pop up window”
yang bertuliskan sebagai berikut:

“Komputer anda telah terjangkiti virus yang sangat berbahaya. Untuk membersihkannya, tekanlah tombol BERSIH KAN di bawah ini.”

Tentu saja para awam tanpa pikir panjang langsung menekan tombol B E R SIH K A N yang akibatnya justru sebaliknya, dimana penjahat berhasil mengambil alih komputer terkait yang dapat dimasukkan virus atau program mata-mata lainnya.

Jenis Social Engineering Lainnya
Karena sifatnya yang sangat “manusiawi” dan memanfaatkan interaksi sosial, teknik-teknik memperoleh informasi rahasia berkembang secara sangat variatif. Beberapa contoh adalah sebagai berikut:
  • Ketika seseorang memasukkan password di AT M  atau di PC, yang bersangkutan “mengintip” dari belakang bahu sang korban, sehingga karakter passwordnya dapat terlihat;
  • Mengaduk-ngaduk tong sampah tempat pembuangan kertas atau dokumen kerja perusahaan untuk mendapatkan sejumlah informasi penting atau rahasia lainnya;
  • Menyamar menjadi  “office boy” untuk dapat masuk  bekerja ke dalam kantor manajemen atau pimpinan puncak perusahaan guna mencari informasi rahasia;
  • Ikut masuk ke dalam ruangan melalui pintu keamanan dengan cara “menguntit”
individu atau mereka yang memiliki akses legal;
  • Mengatakan secara meyakinkan bahwa yang bersangkutan terlupa membawa I D-Card yang berfungsi sebagai kunci akses sehingga diberikan bantuan oleh satpam;
  • Membantu  membawakan  dokumen  atau tas  atau  notebook  dari  pimpinan  dan manajemen dimana pada saat lalai yang bersangkutan dapat memperoleh sejumlah informasi berharga;
  • Melalui chatting di dunia maya, si penjahat mengajak ngobrol calon korban sambil pelan-pelan berusaha menguak sejumlah informasi berharga darinya;
  • Dengan menggunakan situs social networking – seperti facebook, myspace, friendster, dsb. – melakukan diskursus dan komunikasi yang pelan-pelan mengarah pada proses “penelanjangan” informasi rahasia;
  • dan lain sebagainya.

Target Korban Social Engineering
Statistik memperlihatkan, bahwa ada 4 (empat) kelompok individu di perusahaan yang kerap menjadi korban tindakan social engineering, yaitu:

1.  Receptionist dan/atau Help Desk sebuah perusahaan, karena merupakan pintu masuk ke dalam organisasi yang relatif memiliki data/informasi lengkap mengenai personel yang bekerja dalam lingkungan dimaksud;

2.  Pendukung teknis dari divisi teknologi informasi – khususnya yang melayani pimpinan dan manajemen perusahaan, karena mereka biasanya memegang kunci akses penting ke data dan informasi rahasia, berharga, dan strategis;

3.  Administrator sistem dan pengguna komputer, karena mereka memiliki otoritas untuk mengelola manajemen password dan account semua pengguna teknologi informasi di perusahaan;

4.  M itra kerja atau vendor perusahaan yang menjadi target, karena mereka adalah pihak yang menyediakan berbagai teknologi beserta fitur dan kapabilitasnya yang dipergunakan oleh segenap manajemen dan karyawan perusahaan; dan

5.  Karyawan baru yang masih belum begitu paham mengenai prosedur standar keamanan informasi di perusahaan.

Solusi Menghindari Resiko
Setelah mengetahui isu social engineering di atas, timbul pertanyaan mengenai bagaimana cara menghindarinya. Berdasarkan sejumlah pengalaman, berikut adalah hal-hal yang biasa disarankan kepada mereka yang merupakan pemangku kepentingan aset-aset informasi penting perusahaan, yaitu:
  • Selalu hati-hati dan mawas diri dalam melakukan interaksi di dunia nyata maupun di dunia maya. Tidak  ada salahnya perilaku  “ekstra hati-hati” diterapkan  di  sini mengingat informasi merupakan aset sangat berharga yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan;
  • Organisasi  atau  perusahaan  mengeluarkan  sebuah  buku  saku  berisi  panduan mengamankan informasi yang mudah dimengerti dan diterapkan oleh pegawainya, untuk mengurangi insiden-insiden yang tidak diinginkan;
  • Belajar dari buku, seminar, televisi, internet, maupun pengalaman orang lain agar terhindar dari berbagai penipuan dengan menggunakan modus social engineering;
  • Pelatihan dan sosialisasi dari perusahaan ke karyawan dan unit-unit terkait mengenai pentingnya mengelola keamanan informasi melalui berbagai cara dan kiat;
  • Memasukkan unsur-unsur keamanan informasi dalam standar prosedur operasional sehari-hari – misalnya “clear table and monitor policy” - untuk memastikan semua pegawai melaksanakannya; dan lain sebagainya.
Selain usaha yang dilakukan individu tersebut, perusahaan atau organisasi yang bersangkutan perlu pula melakukan sejumlah usaha, seperti:
  • Melakukan analisa kerawanan sistem keamanan informasi yang ada di perusahaannya
(baca: vulnerability analysis);
  • Mencoba  melakukan  uji  coba  ketangguhan  keamanan  dengan  cara  melakukan
“penetration test”;
  • Mengembangkan kebijakan, peraturan, prosedur, proses, mekanisme, dan standar yang harus dipatuhi seluruh pemangku kepentingan dalam wilayah organisasi;
  • Menjalin kerjasama dengan pihak ketiga seperti vendor, ahli keamanan informasi, institusi penanganan insiden, dan lain sebagainya untuk menyelenggarakan berbagai program dan aktivitas bersama yang mempromosikan kebiasaan perduli pada keamanan informasi;
  • Membuat standar klasifikasi aset informasi berdasarkan tingkat kerahasiaan dan nilainya;
  • Melakukan audit secara berkala dan berkesinambungan terhadap infrastruktur dan suprastruktur perusahaan dalam menjalankan keamanan inforamsi; dan lain sebagainya.


0 Response to "Teknik Social Engineering"

Posting Komentar